TUMBUHAN OBAT UNTUK KESEHATAN
DAN KOSMETIK
A.
Teh (Camellia sinensis L.)
Tanaman teh umumnya telah dikenal
penduduk Indonesia terutama sebagai penyegar minuman, kata latinnya Camellia sintesis (L.) o. Kuntze, termasuk familia
Theaceae. Selain di Indonesia tumbuh pula di India, Srilangka, dan Cina
(Kartasapoetra, 1992).
Menurut Arisandi (2008), tanaman
teh umumnya ditanan di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada
ketinggian 200-2300 m dpl. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina
Selatan. Ada dua kelompok varietas teh ang terkenal, yaituassamicayang
berasal dari Assam dan sinensis yang berasal dari Cina. Varietas
assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas
sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil, karena
sering dipangkas, tampak seperti perdu. Bila tidak dipangkas, akan tumbuh kecil
ramping setinggi 5-10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak,
berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun
tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit
tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi
halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm. Warnanya hijau,
permukaan mengkilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga
bergabung menjadi satu. Berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warna putih cerah
dengan kepala sari berwarna kuning, harum, buahnya kotak, berdinding tebal,
pecah menurut ruang, masih muda hijau, setelah tua cklat kehitaman. Biji keras
sebanyak 1-3 dengan diameter 1,5 cm, masih muda kuning muda
setelah tua coklat. Pucuk
dan daun muda digunakan untuk pembuatan minuman teh. Perbanyakan dengan biji,
setek, sambungan atau cangkokan.
Batang dari tumbuhan ini berkayu (lignosus)
karena batangnya keras dan kuat serta sebagian
besar terdiri atas kayu. Tumbuhan dengan batang yang berkayu ini biasanya
dijumpai pada pohon-pohon dan semak-semak.batangnya bercabang-cabang dengan
ujung ranting yang berambut.Warna dari batangnya adalah coklat kehijauan.
Daun dari Camellia sinesis merupakan daun
tunggal yang letaknya tersebar.Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu
daun atau disebut juga dengan istilah folia sparsa.Helai-helai daunnya berbentuk
sudip melebar sampai sudip memanjang.Ujung dan pangkal daunnya
runcing.Susunan tulang daunnya menyirip (penninervis), yaitu mempunyai
satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan
tangkai daun.Dari ibu tulang ini ke samping ke luar tulang-tulang cabang,
sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan,
oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip.Tepi daun dari tumbuhan ini
bergerigi.Daunnya berwarna hijau.
Akar merupakan bagian pokok yang nomer tiga (disamping
batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.Akar dari
tumbuhan ini merupakan akar tunggang.Disebut akar tunggang jika akar lembaga
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil.Teh
mempunyai akar yang berwarna putih kotor.
Kandungan zat pada daun-daunnya
1%-4% kofeine, 7%-15% tanin dan sedikit minyak atsiri. Dalam penggunaan sebagai
obat antidotum pada keracunan oleh logam-logam berat dan alkaloida, petiklah
kuncup daun berikut 2-3 helai daun di bawahnya, digulung dan difermentasikan
untuk kemudian diberikan pada si penderita (Kartasapoetra, 1992).
Daun Camellia sinensis ini berkhasiat untuk obat mencret dan obat pening. Untuk
obat mencret dipakai 20 gram daun muda segar. Direbus dengan 3 gelas air selama
15 menit. Setelah dingin disaring.Hasil saringan diminum sekaligus.
Kandungan zat pada daun-daunnya 1%-4%
kofeine, 7%-15% tanin dan sedikit minyak atsiri. Dalam penggunaan sebagai obat
antidotum pada keracunan oleh logam-logam berat dan alkaloida, petiklah kuncup
daun berikut 2-3 helai daun di bawahnya, digulung dan difermentasikan untuk
kemudian diberikan pada si penderita (Kartasapoetra, 1992).
Selain manfaat di atas, daun teh
juga digunakan untuk obat sakit kepala, diare, kolesterol dan trigliserida
darah tinggi, kencing manis, infeksi saluran cerna, mengurangi terbentuknya
karang gigi, penyubur dan menghitamkan rambut.
Daun teh berbau aromatik dan
sedikit pahit. Daun mengandung kafein (2-3%), theobromin, theofilin, tanin,
xan-thine, adenine minyak atsiri, kuersetin, naringenin, dan natural fluoride.
Tanin mengandung zat epigallocatechin galat, yang mampu mencegah kanker lambung
dan kerongkongan (Arisandi, 2008)
B.
Jeruk
Nipis (Citrus
aurantifolia, Swingle.)
Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Jeruk. Jeruk nipis termasuk
jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya
berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.
Tanaman jeruk nipis pada umur 2.5 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran
kecil-kecil berwarna putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong
berwana (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah
tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat
memperoleh sinar matahari langsung
(Arisandi, 2008).
Habitus
tumbuhan ini perdu dengan tinggi 3.5 m. Batangnya berkayu, bulat, berduri, warna putih kehijauan. Daunnya majemuk, elips atau bulat telur, pangkal membulat,
ujung tumpul, tepi beringgit, panjang 2,5-9 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan
menyirip, tangkai 5-25 mm, bersayap, warna hijau. Akarnya merupakan akar tunggang
yang berbentuk bulat dengan warna putih kekuning-kuningan. Bunganya majemuk atau tunggal, diketiak daun atau
diujung batang, diameter 1,5-2,5 cm, kelopak berbentuk mangkok, berbagi empat
sampai lima, diameter 0,4-0,7 cm, putih kekuningan, benang sari 0,4-0,9 cm,
kuning, bakal buah bulat, hijau kekuningan , tangkai putik silindris, putih
kekuningan, kepala putik bulat, tebal, kuning, daun mahkota empat sampai lima,
bulat telur atau lanset, panjang 0,7-1,25 cm, lebar 0,25-0,50 cm, putih.
Buahnya buni, diameter 3,5-5 cm, masih muda
hijau setelah tua kuning.Yang
disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah
lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair seringkali dapat dimakan.
Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat
terjadi dari satu atau beberapa daun buah denagn satu atau beberapa ruangan.
Dari buah ini yang dapat kita makan bukan kulit buah yang sebelah dalam,
melainkan salut bijinya (arillus). Bijinya berbentuk bulat telur, pipih
dan berwarna putih kehijauan.
Daun Citrus
aurantifolia berkhasiat untuk obat batuk, obat penurun panas, dan obat
pegal linu. Untuk obat batuk dipakai 1
buah segar. Buah dibelah dan diperas,
air perasan ditambah 1 sendok teh madu
lalu diminum sekaligus.
Selain
manfaat di atas, jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat amandel,
malaria,ambeien, sesak napas, influenza, sembelit, terlambat datang bulan,
perut mulas pada waktu haid, disentri, perut mual, dan menghilangkan kelelahan.
Jeruk
nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat, misalnya limonen,
linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk
nipis mengandung asam sitrat (Arisandi, 2008).
Biji
mengandung saponin yang beracun dan mengandung minyak. Kafein mempercepat
pernapasan, perangsang kuat pada susunan saraf pusat dan aktivitas jantung.
Theofilin efek diuretik kuat, menstimulir kerja jantung dan melebarkan pembuluh
darah koroner. Theobromin terutama mempengaruhi otot. Dari hasil penelitian,
flavonoid yang merupakan antioksidan polifenol pada teh mampu memperkuatdinding
sel darah merah dan mengatur oksidasi LDL sehingga mengurangi terjadinya proses
artherosklrosis di pembuluh darah yang selanjutnya akan mengurangi resiko
kematian akibat penyakit jantung koroner (Arisandi, 2008).
C.
Alpukat(Persea gratissima Gaertn.)
Pohon buah dari Amerika tengah ini
tumbuh liar di hutan-hutan. Banyak juga ditanam di kebun dandi pekarangan yang
lapisan tanahnya gembur dan subur serta tidak tergenang air.walau dapat berbuah
berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan lebih memuaskan bila ditanam pada
ketinggian 200-1000 m dpl, di daerah tropik dari subtropik yang banyak curah
hujannya (Arisandi, 2008).
Pohon kecil, berhabitus perdu
dengan tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat warnanya coklat
kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang
panjangnya 1.5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, berbentuk jorong
sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing,
tepi rata kadang agak menggulung ke atas, bertulang menyirip, panjang 10-20 cm,
lebar 3-10 cm. Daun muda berwarna kemerahan dan berambut rapat, sedangkan daun
tua warnanya hijau dan gundul (Arisandi, 2008).
Bunganya majemuk, berkelamin dua,
tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning
kehijauan. Buahnya buni, berbentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm,
warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sama
sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanga hijau,
kekuningan. Biji bulat, diameter 2.5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah
alpukat yang masak daging buahnya lunak, berlemak biasanya dimakan sebagai es
campur atau juice. Minyaknya untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan ddengan
biji, cara okulasi dan cara enten (Arisandi, 2008).
Alpukat memiliki banyak
manfaat.Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak
mudah luntur.Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar.Kulit pohonnya
digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit.Daging
buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa
produkkosmetik dan kecantikan.
Kulit buah alpukat rasanya kelat dan tidak beracun.
Biasanya digunakan untuk pengeluaran air seni dan obat sariawan.Selain itu,
minyak dari buah alpukat digunakan untuk masker wajah.
Daun
mempunyai aktivitas anti bakteri dan menghambat pertumbuhan Staphyllococcus
albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus
subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975). Daunnya pahit, kelat, yang
berguna sebagai peluruh kencing. Biji berguna sebagai obat anti radang, dan
menghilangkan rasa sakit. Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida, dan
flavonoida. Buah mengandung tanin, daun mengandung polifenol, quersetin, dan
gula alkohol persiit.
Manfaat dari
tumbuhan ini adalah sebagai obat sariawan, melembabkan kulit yang kering,
kencing batu, sakit kepala, darah tinggi (hipertensi), nyeri saraf (neuralgia),
nyeri lambung, saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,
kencing manis, menstruasi tidak teratur.
D. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatum)
Tumbuhan ini terna , tumbuh tegak,
bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m. Batang segi empat
agak beralur, berbulu pendek atau gundul. Daun tunggal, bundar telur lonjong,
lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi tak teratur, kedua
permukaan berbintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan,
keluar dari ujung-ujung cabang, warna ungu pucat, biru atau putih. Benang sari
lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk warna coklat gelap. Tumbuh di dataran
rendah dan ketinggian sedang (Arisandi, 2008).
Daunnya
berbentuk bundar telur lonjong, lanset, lancip atau tumpul pada bagian
ujungnya, ukuran daun panjang 1-10 cm,
lebarnya 7,5 mm - 1,5 cm, urat dau sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul,
dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya
sangat banyak, panjang tangkai daun 7-29 cm. Bunganya bibir, mahkota berwarna
ungu pucat atau putih, dengan ukuran panjang 13-27 mm, dibagian atas ditutupi
oleh bulu pendek yang berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10-18 mm, panjang bibir 4,5-10 mm, helai
bunga tumpul, bundar, benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan
melebihi bibir bunga bagian atas.
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai
bahan obat. Biasanya digunakan sebagai bahan obat yang memperlancar pengeluaran
air kemih (diuretik).Digunakan juga sebagai penyembuhan batuk encok, masuk
angin dan sembelit. Selain itu, daun tanaman ini juga bermanfaat untuk
pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit
syphilis.
E. Lidah Buaya (Aloe vulgaris)
Tumbuhan
liar di tempat yang berhawa panas atau ditanam orang di pot dan pekarangan
rumah sebagai tanaman hias. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas,
tepinya bergerigi/berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm,
lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna kuning
kemerahan (jingga). Banyak di Afrika bagian utara, Hindia Barat. Lidah buaya
berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan
karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenan dalam tanah.
Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya muncul menjadi
anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui
celah-celah atau ketiak daun.Batang lidah buaya juga dapat di stek untuk
memperbanyak tanaman.Peremajaan tanaman ini dilakukan dengan memangkas habis
daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini muncul tunas-tunas
baru atau anakan
(Arisandi, 2008).
Daun lidah buaya berbentuk pita
dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang,
berwarna hijau ke abu –abuan, bersifat sukulen ( banyak mengandung air ) dan
banyak mengandung getah atau lendir (gel ) sebagai bahan baku obat. Tanaman lidah buaya
tahan terhadap kekeringan karena didalam daun banyak tersimpan cadangan air yang
dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.Bentuk daunnya menyerupai pedang
dengan ujung meruncing berbentuk taji, tebal, permukaan daun dilapisi lilin,
dengan duri lemas atau berduri kecil dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai
50 – 75 cm, lebarnya 2 – 6 cm, dengan berat 0,5 kg dan daun melingkar rapat di
sekeliling batang berlapi-lapis
(Arisandi, 2008).
Bunga lidah buaya berwarna kuning
atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun.Bunga
berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa
mencapai 1 meter.Bunga biasanya muncul bila ditanam dipegunungan. Tumbuhan ini berhabitus herba.
Kandungan bahan kimianya berupaAloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin (Arisandi,
2008).
Akar – akar tanaman lidah buaya
berupa akar serabut yang pendek dan berada di permukaan tanah.Panjang akar
berkisar antara 50 -200 cm. untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang
subur dan gembur di bagian atasnya.
Pemanfaatan lidah buaya semakin
lama semakin berkembang.Mula – mula lidah buaya hanya dikenal sebagai obat
luar, dengan berbagai kegunaan.Lidah buaya berkhasiat untuk menyuburkan rambut,
pelembab kulit, pencuci rambut, krim cukur, pembersih muka, perawatan kulit,
rambut rontok, bahan makanan dan minuman kesehatan.Namun, sekarang juga bisa
digunakan untuk penyakit wasir, penyakit diabetes mellitus, penyakit luka
bakar, penyakit sembelit, penyakit batuk yang membandel dan penyakit radang
tenggorokan.
F. Mengkudu(Morinda citrifolia)
Mengkudu termasuk jenis
kopi-kopian. Dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian tanah 1500 m dpl.
Merupakan tumbuhan asli Indonesia. Tumbuhan ini mempunyai batang tidak terlalu
besar dengan tinggi pohon 3-8 m. Daunnya bersusun berhadapan, panjang 20-40 cm
dan lebar 7-15 cm. Bunganya berbentuk bunga bongkol kecil-kecil dan berwarna
putih. Buahnya berwarna hijau mengkilap, berwujud buah buni berbentuk lonjong
dengan variasi totol-totol. Bijinya banyak dan kecil-kecil terdapat dalam
daging buah. Umumnya tumbuhan mengkudu berkembang biak secara liar di
hutan-hutan atau dipelihara orang di pinggiran kebun rumah (Arisandi, 2008).
Tumbuhan ini berhabitus perdu atau pohon kecil yang tumbuh membengkok
tinggi mencapai 3-8 m, tajuknya
suklalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu
mudah sekali di belah setelah di
keringkan . Bisa digunakan untuk
penompang tanaman lada.
Batangnya
bengkok- bengkok, berdahan kaku, kasar . Kulit batang
coklat keabu-abuan atau cokelat kekuning- kuningan, berbelah dangkal, tiak berbulu,
anak cabangnya bersegi empat. Tumbuhan ini berdaun tebal mengkilap. Daun
mengkudu terletak berhadap- hadapan. Ukuran daun besar-besar,
tebal, dan tunggal, bentuk Jorong – lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. Tepi
daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal
daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. Ukuran daun penumpu
bervariasi, berbentuk segi tiga lebar.
Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran.Nilai gizi tinggi karena banyak
mengandung vitamin A Benang sari tertancap di mulut.
Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat,
bergangang 1-4 cm. Bunga tumbuh di
ketiak daun penumpu yang berhadapan
dengan daun yang tumbuh normal.
Bunganya berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong,
panjangnya mencapai 1,5 cm. Benang sari
tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua.Bunga itu mekar
dari kelopak berbentuk seperti tandan.Bunganya putih harum. Buahnya Lonjong bulat
telur seperti kapsul dan penuh dengan benjolan. Ketika masih mentah berwarna
hijau muda, ketika matang agak kekuningan, lembek dan berair.Biji kecil-kecil,
coklat kehitaman dan banyak.Ukuran panjangnya 5-10 cm. Tumbuhan ini memiliki akar tunggang.
Secara keseluruhan mengkudu merupakan buah
makanan bergizi lengkap.Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein,
viamin, dan mineral penting, tersedia dalm jumlah cukup pada buah dan daun
mengkudu.Sari buah mengkudu mengandung zat aktif yang dapat mematikan bakteri
penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii,
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti
bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti
Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhi, dan Shigella dusenteriae, S.
flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus. Mengkudu juga
mengandung senyawa scolopetin yang sangat efektif sebagi unsur anti peradangan
dan anti-alergi, Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif
melawan sel-sel abnormal.Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah
mengkudu adalah xeronine.Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi
banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam
jumlah besar.Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid
lainnya.Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang
tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.Akarnya untuk mewarnai
batik dan anyaman pandan, daun muda biasa dikukus dan direbus sebagai sayuran
atau untuk membungkus ikan.Buah muda direbus untuk lalab; buah setengan matang
untuk rujak, dan yang matang untuk membersihkan karat pada logam atau untuk
keramas.Selain itu, akar, daun, buah, bunga atau kulit batang tanaman ini dapat
juga digunakan sebagai obat batuk, sariawan, tekanan darah tinggi, radang
empedu, melancarkan kencing, disentri, sakit lever, cacingan.
Buah buni
tumbuhan mengkudu yang telah masak mempunyai aroma yang tidak sedap, namun
mengandung sejumlah zat yang berkhasiat untuk pengobatan. Adapun kandungan zat
tersebut antara lain morinda diol, morindone, morindin, damnacanthal, metil
asetil, asam kapril dan sorandiyiol (Arisandi, 2008).
G. Mentimun(Cucumis sativus)
Mentimun,
timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.) yang termasuk suku labu-labuan
atau Cucurbitaceae merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat
dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung
jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan
memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi
menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah
tinggi.
Ketimun
di budidayakan di ladang, halamn rumah atau di rumah kaca. Tanaman ini tidak
tahan terhadap hujan yang terus menerus. Pertumbuhannya memerlukan kelembapan
udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan sinar matahari penuh drainage
yang baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan ke para-para. Tanaman ini berasal dari
pengunungan Himalaya di India Utara (Arisandi, 2008).
Habitus
mentimun berupa herba lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim, setelah berbunga dan berbuah
tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga
jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu,
adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila
pertumbuhannya baik.Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam
budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang
baik.
Mentimun mempunyai batang yang berbulu
kasar, basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 m. Mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang
keluar dari sisi tangkai daun. Daunnya
merupakan daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat
telur lebar.Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya
runcing dan tepinya bergerigi.Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya
hijau.Daun dan tangkai Cucumis sativus bisa dimakan
sebagai sebagai lalap mentah atau dikukus.Buahnya bisa dimakan
mentah, direbus, dikukus atau disayur.Bisa juga dibuat acar atau dimakan
bersama rujak.
Bunga
tanaman Cucumis sativus ada yang jantan berwarna putih kekuningan dan
bunga betinanya berbentuk seperti terompet yang ditutupi oleh bulu-bulu.Tanaman
mentimun mempunyai buah yang bulat panjang, tumbuh menggantung, warnanya hijau,
berlilin pitih dan setelah tua warnanya kuning kotor.Daging buah mentimun
mengandung banyak air yang berwarna putih atau kekuningan.Didalam buah banyak
terdapat biji yang bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor.
Buah bulat panjang, tumbuh
bergantung, panjang 10-30 cm, bagian pangkal berbintil, dan banyak mengandung
cairan. Buah berwarna hijau ketika muda
dengan larik-larik putih kekuningan.Semakin buah masak warna luar buah berubah
menjadi hijau pucat sampai putih.Bentuk buah memanjang
seperti torpedo.Daging buahnya perkembangan
dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga
terang.Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak fisiologi. Buah yang masak biasanya mengering
dan biji dipanen, warnanya hitam.
Khasiat tumbuhan ini adalah untuk perawatan kulit, mentimun memiliki sifat diuretic,
efek pendingin, dan pembersih yang bermanfaat bagi kulit. Kandungan air yang
tinggi, vitamin A, B, dan C, serta mineral seperti magnesium, kalium,
mangan, dan silika, membuat mentimun
menjadi bagian pentingdalam perawatan kulit. Masker wajah yang mengandung sari
mentimun digunakan untuk mengecangkan kulit.Asam askorbat dan asam caffeic yang
hadir dalam mentimun dapat menurunkan tingkat retensi air, yang pada gilirannya
mengurangi pembengkakan di sekitar mata.Mentimun kaya akan kandungan silika,
dapat mencegah pecah dan rusaknya kuku-kuku di jari kaki dan tangan.Dapat juga
untuk menyuburkan rambut, mentimun mengandung silika. Jus
mentimun yang dicampur dengan wortel, bayam, dan selada akan membantu
penyuburan rambut. Silika terdapat dalam jaringan ikat didalam tubuh.Senyawa
ini membantu pertumbuhan rambut yang bagus dan tulang yang sehat.
H. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto (Andrographis
paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari familyAcanthaceae,
yang berasal dari India dan Sri Lanka.Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah
lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua
Amerika.
Tumbuh liar di tempat terbuka,
seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab atau di
pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna
semusim, tinggi 50-90 cm, banyak cabang berbentuk segi empat dengan nodus yang
membesar. Daun tunggal bertangkai pendek, letaknya berhadapan bersilang, bentul
laanset, pangkal runcing, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas hijau tua,
bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Perbungaan rasemosa yang
bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Bunga
berbibir berbentung tabung kecil-kecil, warna putih bernoda ungu. Buah kapsul
berbentuk jorong, panjang 1.5 cm, lebar 0.5 cm, pangkal dan ujung tajam. Bila
masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng kecil, warna coklat
muda. Perbanyakan biji atau setek batang (Arisandi, 2008).
Batang sambiloto berkayu,
berpangkal bulat, berbentuk segi empat saat muda dan bulat setelah tua,
percabangan monopodial, dan berwarna hijau.Daun kecil-kecil berbentuk lanset,
pangkal rata, permukaan berwarna hijau tua, tepi tidak bergerigi.Bunga berwarna
putih kekuningan dan bertangkai. Buah berbentuk jorong kecil, bila tua akan
pecah menjadi 4 keping. Bunganya berwarna putih atau ungu dan berbunga
sepanjang tahun. Bunganya berkumpul dalam tandan yang keluar dari ketiak daun
atau ujung batang.
Daunnya tunggal,
letak berhadapan, panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm, helaian daun bentuknya lanset,
tangkai daun sangat pendek, tepi rata, pangkal runcing, dan ujung meruncing,
permukaan atas daun berwarna hijau tua dan bagian bawah berwarna lebih muda.
Daun sambiloto banyak
mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid
bisiklik.Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh
Gorter pada tahun1911.Andrographolide
memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi
hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.Khasiat ini berkaitan erat
dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu.
Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis.
Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan
sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh
pada Ayurveda.
Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat
menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya,
yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent
kinase 4).
Andrographolide juga memiliki khasiat meningkatkan
kekebalan tubuh, dengan cara meningkatkan pembelahan limfosit dan produksi
interleukin-2. Khasiat sitotoksik limfosit ditingkatkan oleh Andrographolide,
yang membuatnya memiliki khasiat tidak langsung terhadap penghambatan sel
kanker.
Manfaat dari tumbuhan ini adalah
untuk mengatasi diabetes mellitus, meningkatkan kekebalan tubuh, atasi
hepatitis, disentri, flu, demam, radang amandel, radang ginjal, bronchitis,
atasi kanker, TBC, hipertensi, kusta, keracunan, dan kencing nanah.
.



0 komentar:
Posting Komentar